Pages

Minggu, 22 Januari 2012

who's the first??


JAKARTA - Sebuah video beredar di YouTube. Dalam video tersebut diungkap pemicu penggunaan laser pertama kali di lapangan AFF Cup 2010.
Dalam pantauan okezone, Senin (27/12/2010), video yang diunggah oleh pengguna YouTube, yang menggunakan nama akun AFFSuzukiCup ini, memperlihatkan video berdurasi 4 menit 54 detik saat pertemuan pertama kali Tim Nasional Indonesia melawan Malaysia, yang memperebutkan juara grup A AFF Suzuki Cup 2010. Watch here
Pada menit ke-4.06 dalam video tersebut, saat pertandingan pada 1 Desember lalu, setelah Irfan Bachdim menggolkan gawang Malaysia, terlihat beberapa kali sorotan laser dengan cahaya berwarna hijau hinggap di muka kiper timnas Malaysia, Ramli Mohammad Sharbinee.
Diluar pendapat miring dan negatif serta caci maki terhadap ulah penonton Malaysia yang menyorotkan sinar laser untuk mengganggu fokus kiper timnas Indonesia, saat laga final pertama, yang jelas video tersebut diposting langsung oleh pihak AFF. Pasalnya video tersebut juga bisa diakses melalui situs resmi AFF Cup di sini, dan diposting ke YouTube pada 1 Desember 2010 lalu.

Sabtu, 31 Desember 2011

CERPEN

BULAT BULAT EMAS
Suara gemeletek, sambut menyambut suara wadah plastik bersaut dengan suara kocokan adonan. Sibuk benar, sampai Qori terbangun dari tidur nyenyaknya. Diiringi suara adzan subuh yg mengiang ditelingannya. Ia banar-banar tahu ini saatnya untuk baranjak dari ranjang kamarnya. Ia sudah hafal benar suara berisik itu pasti berasal dari Ibunya yang sibuk membuat adonan donat untuk dijualnya esok pagi.
“Kalau repot biar aku bantu bu’..”. “Ndak papa kamu kan tahu ibumu sudah biasa mengerjakan ini to.” Syukurlah kalau begitu pikirnya, ia tak harus repot mencampur ini itu dan apalah yang membuatnya kadang sering telat mandi pagi. Walau tidak membantu membuat donat, Qori biasanya mendapat jatah untuk menitipkanya nanti ke warung-warung terdekat sembari berangkat ke sekolah, bahkan sering pula ia tak sungkan menawarkan donat-donat bikinan ibunya itu ke teman-teman di sekolahnya. Bapak Qori merantau ke Jakarta. Meski tak tau betul kerja apa disana, mungkin bapaknya hanya kerja serabutan di Jakarta pikir anak SMA bertubuh agak tambun itu. Dengan sedikit kabar dan uang yang sekenanya saja ia dan ibunya terima setiap tahun, Qori sadar bahwa Bapaknya di Jakarta tak bisa di andalkan untuk hidup sehari-hari bersama sang ibu tercinta.
Donat-donat ditata rapai dalam sebuah keranjang plastik. Ada yang berselimut coklat ceres diatasnya dan ada yang di campur dengan gula bubuk, nikmat memang. “ Ambil satu ya bu’ buat sarapan. “ Pinta Qori pada ibunya.
“Satu saja lo.” Jawab ibu. “ ya.. iya bu’ .“ Qori kan cuma pengen ngerti donatnya sudah pas belum. “Hahaha….” Sambil tertawa pada ibunya.
“Baiklah ini donat jumlahnya berarti ada 35 ya, karena warung Bu Niken didepan lagi tutup jadi nanti kamu bawa saja donat-donat ini ke sekolah, ndak keberatan to .. .” Tanya ibu pada Qori yang sedang memakai sepatu bersiap berangkat ke sekolah. “Ok lah bu’.. .” jawab Qori datar. Motor dikeluarkan, ia siap berangkat meski keranjang plastik berisi donat itu sedikit membuatnya kerepotan di bawa dengan motornya. Hanya motor lama itupun peninggalan bapaknya sebelum merantau dulu, dia sudah biasa dengan itu semua. Sederhana dalam hidup agar kelak menjadi orang, kalimat yang biasa ibunya katakan kalau sedang menasehati. Sampai sekolah juga ia tak malu-malu bahkan untuk sekadar ejekan “ mbak, kok ada donat jual donat ya hahaaaa…” Riuh menyebalkan tak ia hiraukan, biarkan saja katanya asal tak kelewatan.
“ Donat- donat…” sahut bersahut suara itu sudah menjadi tanda bahwa Qori yang datang. “ayo-ayo donatnya, masih panas lo..”. Wah Qori rajin benar kamu pagi-pagi jual donat ke sekolah, ini bikin sendiri ya? “ celetuk salah seorang temannya.
“ Iya lah.. baru tadi subuh buatnya, ayo silahkan teman yang lain mau kan ayo-ayo, mari kakak-adek. Laku juga teriakan Qori dari tadi, meski tak seramai pengunjung kantin, satu persatu temannya bersimpati dan mendekati Qori yang menawarkannya dari satu kelas ke kelas yang lain. Beruntung bagi Qori hari ini jeripayahnya tak sia-sia keranjang berisi 35 donat sudah habis terjual, dengan harga 1500 per donat, kali ini ia meraup tak kurang Rp. 52500, lega benar hati Qori saat itu.
Duduk di kelas ia menuggu guru datang. Kali ini jam pelajaran Bu. Siska, guru Biologi kelas XI tempatnya duduk saat ini. Pelajaran dimulai dengan biasa, tak ada ulangan ataupun materi yang memberatkan betul bagi otaknya. Sesekali ia menebak jawaban Bu. Siska, ah sayanganya ia salah dan ia memang tak pandai sangat, tak juga bintang kelas. Hanya dikelas suaranya yang lantang dan sedikit bawel saja membuat guru-guru tahu siapa itu Qori.
Disela pelajaran, Qori dipanggil Bu. Siska. Entah kenapa, pikirnya salah menjawab tak juga disuruh kedepan. Tapi mungkin beda. Ulanganpun tidak gumamnya.
“ Qori.. .” Ibu Siska memanggil dengan suara lirihnya, “ Ehm.., Qori itu sepertinnya menurut daftar yang ibu baca, kamu belum melunasi.. e’hmm sebentar.” “Melunasi apa bu..?” Tanya Qori. “Nah ini buku pendamping Biologi yang bulan lalu ibu bagi itu, dan kamu dulu pernah bilang untuk melunasinnya sekarang kan.” “Oh, iya bu..”sedikit melepas tawa gelisah.
Gawat bagi Qori bukannya ia sendiri yang janji tapi ia malah lupa untuk melunasinya. “Aduhh.. bagaimana ini” renung Qori dihadapan Bu. Siska.

Selasa, 20 Desember 2011

Gambar Unyu-unyu

cute dogs with their step mom..

kompak banget, soulmate anytime

trio miaowww

ini siapa, ngetawain siapa coba.. ?

aduhh..dua-duanya udah mirip bantal sema
gambar yang bawah kasian banget tuh/ dia pikir lagi dipijit kali ya 

Sabtu, 17 Desember 2011

IT'S IN ME

Sebelum kelas tiga atau waktu SMP kali ya, saya sempet punya cita-cita jadi jurnalist. Kata sodara saya dulu kl km pengen jd junalist, rajin2 aja ngeblog/buat blog sbg awalan mungkin untuk belajar memposting tullisan kita. Dan itu gak aku lakuin saat itu. Sampai akhirnya aku baru mulai ngeblog saat ini
Suatu semangat yang bagus jika kita ingin menegakkan kebebasan berekspresi dan mengeluarakan pendapat hah sok bijak.. , gak penting lah.
So, firstly to know me, status saya saat ini sebagai pelajar SMA kelas XII di sebuah SMA di Yogyakarta, saat ini  n untuk beberapa bulan kedepan aku hanya berharap dapat mengisi catatan akhir sekolah dengan fully nice with "Famost" especialy.
aku orangnya sedikit idealis kalo punya suatu pandangan, tapi juga gak melulu idealis kl'' pendapat kita memang salah ya harus kita ubah pandangan tersebut. Hidup itu